Jumat, 27 September 2013

Rangkuman dan Ikhtisar


Pengertian Rangkuman dan Ikhtisar
            Rangkuman merupakan hasil kegiatan merangkum. Rangkuman dapat diartikan sebagai suatu hasil merangkum atau meringkas suatu tulisan atau pembicaraan menjadi suatu uraian yang lebih singkat dengan perbandingan secara proporsional antara bagian yang dirangkum dengan rangkumannya (Djuharni, 2001). Rangkuman dapat pula diartikan sebagai hasil merangkai atau menyatukan pokok-pokok pembicaraan atau tulisan yang terpencar dalam bentuk pokok-pokoknya saja.
            Rangkuman sering disebut juga ringkasan, yaitu bentuk ringkas dari suatu uraian atau pembicaraan, sedangkan ikhtisar disebut juga intisari dari suatu uraian atau pembicaraan. Pada tulisan jenis rangkuman, urutan isi bagian demi bagian, dan sudut pandang (pendapat) pengarang tetap diperhatikan dan dipertahankan. Hal itu berbeda dengan ikhtisar. Ikhtisar juga merupakan bentuk ringkas dari suatu uraian atau pembicaraan, namun dalam pembuatannya tidak perlu mempertahankan urutan isi dari suatu karangan secara proporsional. Penulisan ikhtisar bisa saja langsung tertuju pada pokok permasalahan. 

Cara Membuat Rangkuman dan Ikhtisar
            Merangkum atau meringkas suatu bacaan bertujuan untuk menguji kemampuan penulis pemula dalam menemukan pokok-pokok permasalahan sebuah tulisan, kemudian menyusun kembali dalam sebuah tulisan yang lebih ringkas. Di dalam membuat suatu rangkuman, penulis bisa langsung mengemukakan isi suatu uraian atau pembicaraan itu tanpa harus menggunakan kalimat penyambung. Yang dimaksud dengan kalimat penyambung itu adalah menggunakan pernyataan dengan kata-kata:
“Pada buku yang berjudul Terampil Meringkas, pengarang memulai dengan penjelasan tentang masalah menulis ringkasan bagi para penulis pemula sebagai berikut.”
Atau
“Pengarang buku yang berjudul Ayo Menulis memulai uraiannya dengan menyebutkan hal-hal sebagai berikut.”
            Kalimat penyambung dalam sebuah rangkuman seperti contoh di atas tidak diperlukan. Penulis dapat langsung melakukan kegiatan mencari pokok-pokok permasalahan terhadap tulisan yang akan dirangkum sesuai dengan tulisan yang telah dibaca dan dipahami. Pokok-pokok permasalahan dalam sebuah tulisan dapat diambil dari kalimat-kalimat utama dalam setiap paragraf. Kalimat-kalimat utama tersebut selanjutnya

dihubung-hubungkan dengan menggunakan konjungsi atau dengan menambah kalimat penghubung agar tampak koheren (padu). Kekurangkoherenan kalimat-kalimat dalam rangkuman yang Anda susun dapat mengganggu pemahaman para pembaca.
            Kegiatan merangkum sebenarnya tidak hanya dapat dilakukan dengan menggabungkan setiap kalimat utama dalam setiap paragraf. Kegiatan merangkum dapat pula dilakukan dengan mencari ide pokok dalam setiap atau beberapa paragraf. Ide-ide tersebut selanjutnya dihubung-hubungkan dengan menambah konjungsi atau kalimat penghubung lainnya.
            Hal yang harus diperhatikan di dalam membuat rangkuman adalah penggunaan bahasa yang digunakan di dalam rangkuman. Bahasa rangkuman harus berbeda dengan bahasa asli penulis buku yang dirangkum. Akan tetapi, bahasa rangkuman yang dibuat bertolak dari ide pokok pengarang yang tertuang dalam setiap paragraf atau bacaan. Dengan demikian, jika akan merangkum uraian pengarang dari suatu paragraf, penulis terlebih dahulu perlu menemukan ide pokok yang terdapat di dalam paragraf tersebut, kemudian diungkap ulang dengan menggunakan bahasa yang berbeda dan singkat. Agar hasil rangkuman itu tidak menyimpang dari uraian aslinya, ide-ide pokok setiap paragraf jangan diabaikan.
            Bagaimanakah dengan menulis ikhtisar? Ikhtisar adalah tulisan ringkas yang berisi pokok persoalan dalam sebuah bacaan. Dalam pembuatan ikhtisar, penulis dapat langsung mengungkapkan persoalan dari suatu bahan bacaan atau pembicaraan yang akan diikhtisarkan. Penulis dapat membuat catatan atau memberi tanda tertentu pada bagian-bagian penting dalam bacaan yang akan diikhtisarkan ketika membaca.
            Dalam membuat ikhtisar, urutan isi tidak perlu dipersoalkan dan bahasa disusun dengan gaya bahasa yang mudah sehingga dapat dipahami oleh pembacanya. Dalam membuat ikhtisar dapat pula dilakukan dengan cara menyesuaikan bahasa ikhtisar dengan pembaca atau yang akan memahami ikhtisar tersebut. Penulis dapat pula memberikan penafsiran isi bacaan sesuai dengan kajian ilmu yang didalaminya, namun tetap mempertahankan pokok persoalan yang diungkapkan.

Langkah-langkah Menulis Rangkuman dan Ikhtisar
            Untuk dapat menghasilkan sebuah rangkuman yang baik, seorang penulis pemula perlu memperhatikan empat hal pokok, yaitu: (1) mampu membaca dengan baik bacaan yang akan dirangkum, (2) mampu memahami isi secara utuh terhadap bacaan yang akan dirangkum, (3) mampu menemukan ide-ide pokok ataupun kalimat topik dalam bacaan yang akan dirangkum, serta (4) mampu menyusun kembali ide-ide maupun kalimat topik yang telah ditemukan menjadi sebuah tulisan utuh dan koheren.
            Untuk mencapai hal di atas, langkah-langkah yang harus ditempuh bagi seorang penulis rangkuman adalah sebagai berikut.
  • Perangkum harus membaca uraian asli pengarang sampai tuntas agar memperoleh gambaran atau kesan umum dan sudut pandang pengarang. Pembacaan hendaklah dilakukan secara saksama dan diulang sampai dua atau tiga kali untuk dapat memahami isi bacaan secara utuh.
  • Perangkum membaca kembali bacaan yang akan dirangkum dengan membuat catatan pikiran utama atau menandai pikiran utama setiap uraian untuk setiap bagian atau setiap paragraf.
  • Dengan  berpedoman  hasil  catatan,  perangkum mulai membuat rangkuman dan menyusun kalimat-kalimat yang bertolak dari hasil catatan dengan menggunakan bahasa perangkum sendiri. Hanya saja, apabila perangkum merasa ada yang kurang enak, perangkum dapat membuka kembali bacaan yang akan dirangkum.
  • Perangkum perlu membaca kembali hasil rangkuman dan mengadakan perbaikan apabila dirasa ada kalimat yang kurang koheren.
  • Perangkum perlu menulis kembali hasil rangkumannya berdasarkan hasil perbaikan dan memastikan bahwa rangkuman yang dihasilkan lebih pendek dibanding dengan bacaan yang dirangkum.
            Hal yang juga harus mendapat perhatian dari penulis rangkuman adalah tidak memberikan penafsiran baru terhadap suatu pengertian yang diuraikan oleh pengarang asli. Selain itu, perangkum tidak boleh memasukkan hasil pemikirannya sendiri ke dalam rangkuman sebab akan mengaburkan pengertian gagasan yang diungkapkan oleh pengarang asli.
            Pelatihan menulis rangkuman dapat dilakukan dengan memberikan berbagai pertanyaan yang berhubungan dengan bacaan yang akan dirangkum. Pertanyaan-pertanyaan tersebut disusun berdasarkan urut-urutan paragraf atau urutan topik dalam bacaan agar tidak mengubah urutan topik bacaan asli. Jawaban pertanyaan tersebut dapat diungkapkan dalam kalimat tunggal, kalimat majemuk, ataupun sebuah uraian singkat berdasarkan keinginan perangkum.
            Bagaimanakah langkah-langkah menyusun ikhtisar? Langkah-langkah menyusun ikhtisar tak ubahnya dengan langkah-langkah menyusun rangkuman. Hanya saja, setelah membaca bacaan yang akan diikhtisarkan, penulis dapat langsung menambah dengan pengetahuan yang dimiliki yang sesuai dengan bahan kajian dalam bacaan yang akan diikhtisarkan. Hasil penggabungan tersebut selanjutnya ditulis kembali dalam sebuah ikhtisar yang koheren.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar