Selasa, 29 Oktober 2013

Artikel dan Langkah Membuat Atikel pada Majalah Dinding


       Dalam pembahasan artikel, pasti sedikit terlintas dengan materi berita, artikel dan berita memiliki perbedaan tipis. Jadi, jangan salah tafsir bahwa artikel sama dengan berita. Dilihat dari pengertiannyapun sudah berbeda. Mari kita simak perbedaan serta pengertian berita di bawah ini.
Artikel adalah suatu berita yang berupa informasi-informasi tentang sesuatu hal untuk menambah ilmu pengetahuan yang bersifat tetap / permanen dalam jangka waktu lama.
Berita adalah suatu berita yang berupa informasi-informasi tentang sesuatu hal untuk menambah ilmu pengetahuan yang bersifat sementara.
Ciri-ciri atau perbedaan artikel dan berita :
1. Artikel bersifat tetap, sedangkan berita bersifat sementara.
2. Artikel berupa ilmu pengetahuan, sedangkan berita bukan berupa ilmu              pengetahuan.
3. Artikel dan berita ulasannya bisa panjang/pendek.
Penulisan artikel dibedakan menjadi dua, yaitu artikel ilmiah dan artikel nonilmiah. Artikel ilmiah ditulis berdasarkan hasil penelitian ilmiah dan disajikan kembali dengan sistematika penulisan ilmiah. Sementara itu, artikel nonilmiah lazim disebut esai. Artikel seperti ini dapat dibacadi majalah atau di surat kabar. Ciri artikel nonilmiah adalah disajikan dalam bentuk karangan bebas (tidak dengan sistematika penulisan ilmiah).
Artikel yang berada di surat kabar dan majalah pada umumnya dapat digolongkan sebagai karangan eksposisi yaitu isinya berupa penjelasan-penjelasan yang bersifat informatif tentang berbagai aspek kehidupan, seperti pendidikan, agama, keuangan, kesehatan dll.
Artikel juga dapat digolongkan sebagai karangan argumentasi, karangan ini pada umumnya bertujuan untuk meyakinkan pembaca akan pendapat atau sikap pengarang tentang suatu hal, pengarang biasanya mengemukakan fakta-fakta, analisis fakta-fakta itu dan kesimpulan berdasarkan analisis tersebut. Semua ini merupakan argumentasi yang digunakan oleh pengarang untuk meyakinkan pembaca.
Mengingat pentingnya latihan menulis artikel ini, maka perlu adanya rencana untuk membuat majalah dinding. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan majalah dinding adalah sebagai berikut.

No
Dasar
Penjelasan
1
Jarak Pandang


Majalah dinding harus dapat dibaca jelas pada jarak + 2m.
2
Layout (tata letak) Tata letak untuk majalah dinding jangan hanya memperhitungkan segi seni/keindahan, tetapi utamakan kenyamanan dan kejelasan membaca.
3
Ukuran Majalah dinding + berukuran 60x80 cm, atau disesuaikan tempat.
4
Isi artikel Artikel harus bersifat netral atau tidakada tujuan memihak siapapun.
5
Tema Setiap majalah dinding yang dibuat harus fokus pada satu tema, misalnya lingkungan, sosial, seni, musik, dan lain-lain.
6
Pembaca Isi artikel dalam majalah didnding harus disesuaikan dengan calon pembaca.
7
Bahasa Agar terbiasa dengan bahasa baku, usahakan setiap tulisan menggunakan bahasa baku yang tetap menarik
8
Isi mading Opini, Fakta, problematika masalah pelajar dan penyelesaiannya, TTS, pengetahuan baru secara teori atau keterampilan, karikatur, sastra, pojok (berisi humor, pesan, tulisan singkat), dan lain-lain.

Paragraf Deduktif dan Induktif

   Sebelum kita membuat sebuah Paragraf maka kita harus tahu dulu tentang pengertian paragraf dan ketentuan sebuah paragraf. Sebelum masuk dalam materi paragraf terlebih dulu kita harus tahu yang namanya kalimat. Pengertian kalimat adalah beberapa rangkaian kata yang menjadi satu arti baru. Kalimat ditandai atau diakhiri dengan tanda titik (.), sedangkan pengertian paragraf adalah kumpulan beberapa kalimat yang menjadi satu kesatuan dan memiliki satu gagasan utama. Dapat disebut paragraf minimal terdiri dari lima kalimat.

Paragraf dapat diklasifikasikan berbagai hal. Berdasarkan pola penalarannya paragraf dibedakan menjadi dua, yaitu paragraf deduktif dan paragraf induktif.
Dalam sebuah paragraph tersebut terdapat yang namanya kalimat utama dan kalimat penjelas,
  1. Kalimat Utama kalimat yang mengandung gagasan utama. Adapun yang disebut gagasan utama adalah gagasan yang menjadi dasar pengembangan suatu paragraph.
  2. Kalimat Penjelas adalah kalimat yang mengandung gagasan penjelas, adapun yang dimaksud dengan gagasan penjelasadalah gagasan yang menjelaskan suatu gagasan utama.
Paragraf Deduktif
Paragraf Deduktif adalah paragraf yang gagasan utamanya atau ide pokoknya berada di depan atau bisa dikatakan gagasan utamanya terdapat pada kalimat utama dalam sebuah paragraf.

Paragraf Induktif
Paragraf Induktif adalah paragraf yang gagasan utamanya atau ide pokoknya berada di belakang atau bisa dikatakan gagasan utamanya terdapat pada kalimat terakhir dalam satu paragraf.

Contoh : 

        MAN 2 Banjarnegara adalah madrasah yang disiplin. Tata tertib di madrasah dibuat untuk menertibkan para siswa MAN 2 Banjarnegara. Banyak tata tertib salah satunya adalah tentang kerapian dalam berpenampilan dan berseragam. Mereka yang mengenakan seragam tidak sesuai dengan tata tertib maka akan langsung diberi sangsi di tempat.kedisiplinan yang lain adalah para siswa tidak dierbolehkan untuk membawa hp saat jam pelajaran berlangsung, jika ada salah satu siswa yang melanggar maka hp langsung disita. Masih banyak sangsi lain yang ada di MAN 2 Banjarnegara, tegasnya sagsi yang di jalankan setiap harinya hingga MAN 2 dapat mewujudkan menjadi madrasah yang disiplin tinggi. Bentuk kedisiplinan di MAN 2 Banjarnegara itu dapat terlaksana karena dukungan seluruh keluarga besar MAN 2 Banjarnegara.
      Dalam sebuah tata tertib yang telah ditetapkan terkadang ada saja siswa siswi yang melanggar untuk menentang tata tertib yang ada. Banyak juga siswa yang melanggar seperti, siswi yang harusnya mengenakan jilbab tebal sesuai standar yang ditentukan sekolah namun mereka lebih memilih membeli jilbab yang tipis dan transparan. Pelanggaran yang dilakukan siswa mengenakan celana yang dibuat model pensil. Ada juga satu tata tertib yang sering dilakukan siswa siswi MAN 2 Banjarnegara, yaitu mereka sudah tahu masuk sekolah dan pintu gerbang ditutup jam 0.700 WIB, namun masih saja ada yang berangkat terlambat, bila ditanya banyak sekali dan bermacam alasan yang terucap. Walaupun banyak tata tertib dan menerapkan disiplin tinggi, namun ada sedikit pelanggaran yang dilakukan oleh siswa MAN 2 Banjarnegara.





Selasa, 01 Oktober 2013

Mengenal Esai


Apa itu esai? Esai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas dari sudut pandang pribadi penulisnya. Esai sebagai satu bentuk karangan dapat bersifat informal dan formal. Esai informal mempergunakan bahasa percakapan, dengan bentuk sapaan “saya” dan seolah-olah ia berbicara langsung dengan pembacanya. Adapun esai yang formal pendekatannya serius. Pengarang mempergunakan semua persyaratan penulisan. 

Tipe-tipe Esai 
Ada enam tipe esai, yaitu : 
  1. Esai Deskriptif. Esai jenis ini dapat meluliskan subjek atau objek apa saja yang dapat menarik perhatian pengarang. Ia bisa mendeskripsikan sebuah rumah, sepatu, tempat rekreasi dan sebagainya. 
  2. Esai Tajuk. Esai jenis ini dapat dilihat dalam surat kabar dan majalah. Esai ini mempunyai satu fungsi khusus, yaitu menggambarkan pandangan dan sikap surat kabar/majalah tersebut terhadap satu topik dan isyu dalam masyarakat. Dengan Esai tajuk, surat kabar tersebut membentuk opini pembaca. Tajuk surat kabar tidak perlu disertai dengan nama penulis. 
  3. Esai Cukilan Watak. Esai ini memperbolehkan seorang penulis membeberkan beberapa segi dari kehidupan individual seseorang kepada para pembaca. Lewat cukilan watak itu pembaca dapat mengetahui sikap penulis terhadap tipe pribadi yang dibeberkan. Disini penulis tidak menuliskan biografi. Ia hanya memilih bagian-bagian yang utama dari kehidupan dan watak pribadi tersebut. 

Jumat, 27 September 2013

Rangkuman dan Ikhtisar


Pengertian Rangkuman dan Ikhtisar
            Rangkuman merupakan hasil kegiatan merangkum. Rangkuman dapat diartikan sebagai suatu hasil merangkum atau meringkas suatu tulisan atau pembicaraan menjadi suatu uraian yang lebih singkat dengan perbandingan secara proporsional antara bagian yang dirangkum dengan rangkumannya (Djuharni, 2001). Rangkuman dapat pula diartikan sebagai hasil merangkai atau menyatukan pokok-pokok pembicaraan atau tulisan yang terpencar dalam bentuk pokok-pokoknya saja.
            Rangkuman sering disebut juga ringkasan, yaitu bentuk ringkas dari suatu uraian atau pembicaraan, sedangkan ikhtisar disebut juga intisari dari suatu uraian atau pembicaraan. Pada tulisan jenis rangkuman, urutan isi bagian demi bagian, dan sudut pandang (pendapat) pengarang tetap diperhatikan dan dipertahankan. Hal itu berbeda dengan ikhtisar. Ikhtisar juga merupakan bentuk ringkas dari suatu uraian atau pembicaraan, namun dalam pembuatannya tidak perlu mempertahankan urutan isi dari suatu karangan secara proporsional. Penulisan ikhtisar bisa saja langsung tertuju pada pokok permasalahan. 

Cara Membuat Rangkuman dan Ikhtisar
            Merangkum atau meringkas suatu bacaan bertujuan untuk menguji kemampuan penulis pemula dalam menemukan pokok-pokok permasalahan sebuah tulisan, kemudian menyusun kembali dalam sebuah tulisan yang lebih ringkas. Di dalam membuat suatu rangkuman, penulis bisa langsung mengemukakan isi suatu uraian atau pembicaraan itu tanpa harus menggunakan kalimat penyambung. Yang dimaksud dengan kalimat penyambung itu adalah menggunakan pernyataan dengan kata-kata:
“Pada buku yang berjudul Terampil Meringkas, pengarang memulai dengan penjelasan tentang masalah menulis ringkasan bagi para penulis pemula sebagai berikut.”
Atau
“Pengarang buku yang berjudul Ayo Menulis memulai uraiannya dengan menyebutkan hal-hal sebagai berikut.”
            Kalimat penyambung dalam sebuah rangkuman seperti contoh di atas tidak diperlukan. Penulis dapat langsung melakukan kegiatan mencari pokok-pokok permasalahan terhadap tulisan yang akan dirangkum sesuai dengan tulisan yang telah dibaca dan dipahami. Pokok-pokok permasalahan dalam sebuah tulisan dapat diambil dari kalimat-kalimat utama dalam setiap paragraf. Kalimat-kalimat utama tersebut selanjutnya

Selasa, 04 Juni 2013

Notulen

Notulen adalah sebuatatan tentang perjalanan suatu kegiatan baik rapat, seminar, diskusi, atau sidang yang dimulai dari awal sampai akhir acara yang ditulis oleh seorang Notulis, yang akan dilaporkan oleh Ketua kegiatan, dan akan dipertanggung jawabkan suatu saat pada seluruh anggota atau peserta acara.
   
Notulen adalah naskah dinas yang membuat catatan jalannya acara (kegiatan) mulai dari pembukaan, pembahasan masalah, sampai dengan pengambilan keputusan, serta penutupan.

Notulen sekurang-kurangnya berisi:
  • Tujuan kegiatan
  • Pikiran-pikiran yang akan dibahas dalam kegiatan 
  • Saran dan keputusan dalam kegiatan
  • Waktu pelaksanaan
  • Pihak-pihak yang hadir dalam kegiatan.
Susunan Notulen
Susunan kepala notulen dilakukan agar para notulis dapat dengan mudah mengerti bagaimana cara penulisan notulen dengan baik dan benar. Selain itu, juga agatr notulen dapat tersusun dengan rapi dan sistem

Surat Kuasa

Surat kuasa adalah surat yang berisi pelimpahan wewenang dari seseorang atau pejabat tertentu kepada seseorang atau pejabat lain. Pelimpahan wewenang dapat mewakili pihak yang memberi wewenang.

Penggolongan Surat Kuasa

Macam-macam Surat Kuasa

Ciri-ciri Surat Kuasa

Proposal

Proposal adalah rencana kerja yang disusun secara sistematis dan terinci untuk suatu kegiatan yang bersifat formal. Proposal adalah suatu usulan kegiatan perlu dukungan atau persetujuan pihak lain. Proposal adalah suatu bentuk rancangan kegiatan yang dibuat dalam bentuk formal dan standar. Untuk memudahkan pengertian proposal yang dimaksud dalam tulisan ini, kita dapat membandingkannya dengan istilah “Proposal Penelitian” dalam dunia ilmiah (pendidikan) yang disusun oleh seorang peneliti atau mahasiswa yang akan membuat penelitian (skripsi, tesis, disertasi). Dalam dunia ilmiah, proposal adalah suatu rancangan desain penelitian (usulan penelitian) yang akan dilakukan oleh seorang peneliti tentang suatu bahan penelitian. Bentuk “Proposal Penelitian” ini, biasanya memiliki suatu bentuk, dengan berbagai standar tertentu seperti penggunaan bahasa, tanda baca, kutipan dan lain-lain.

Proposal yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah “Proposal Umum” yang sering digunakan sebagai usulan atau rancangan kegiatan. Bentuk proposal ini memiliki banyak kemiripan dengan model “Proposal Penelitian” yang digunakan dalam dunia ilmiah, namun karena sifatnya yang lebih umum maka “Proposal Umum” biasanya lebih lentur dalam penggunaan bahasa dan tidak terlalu kaku dalam aturan penulisan. Namun, walaupun lebih “bebas”, penulisan “Proposal Umum” tetap harus mengindahkan kaidah-kaidah dan sistematika tertentu, agar dapat dengan mudah dimengerti oleh orang-orang yang membaca proposal tersebut. Secara mendasar, harus di garis bawahi bahwa penulisan proposal hanya salah satu dari sekian banyak tahap perencanaan. Penulisan proposal adalah suatu langkah penggabungan dari berbagai perencanaan yang telah dibuat dalam tahap-tahap sebelumnya.

Jumat, 31 Mei 2013

Cerpen

Pengertian cerpen
CERPEN atau kepanjangannya cerita pendek adalah sebuah karangan yang menceritakan tentang suatu alur cerita yang memiliki tokoh cerita dan situasi cerita terbatas. Sebuah cerpen biasanya akan langsung mengarah ke topik utama cerita karena memang alur ceritanya cuma sekali dan langsung tamat.

Menurut Edgar Allan Poe, Jassin (1961:72) cerpen adalah sebuah cerita yang selesai dibaca dalam sekali duduk, kira-kira berkisar antara setengah sampai dua jam. Sebuah cerpen merupakan prosa fiksi dengan jumlah kata berkisar antara 750-10.000 kata.

Cerpen dapat terbentuk karena adanya unsur-unsur intrinsik cerpen, unsur intrinsik tersebut antara lain adalah (1) tema, (2) tokoh, (3) alur, (4) latar, (5) teknik penceritaan, dan (6) diksi.

 Contoh cerpen - Apakah kalian suka membaca cerpen? Mungkin kalau untuk membaca cerpen banyak orang yang menyukainya termasuk saya. Tapi bagaimana

Karya Ilmiah


Karya ilmiah (bahasa Inggris: scientific paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.

Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.

Di perguruan tinggi, khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah seperti makalah, laporan praktikum, dan skripsi (tugas akhir). Skripsi umumnya merupakan laporan penelitian berskala kecil, tetapi dilakukan cukup mendalam. Sementara itu, makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis oleh para pakar dalam bidang persoalan yang dipelajari. Penyusunan laporan praktikum ditugaskan kepada mahasiswa sebagai wahana untuk mengembangkan kemampuan menyusun laporan penelitian.

Tujuan Karya Ilmiah

  • Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.
  • Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.
  • Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat membacanya.

Diskusi

Diskusi adalah sebuah interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih/kelompok. Biasanya komunikasi antara mereka/kelompok tersebut berupa salah satu ilmu atau pengetahuan dasar yang akhirnya akan memberikan rasa pemahaman yang baik dan benar. Diskusi bisa berupa apa saja yang awalnya disebut topik. Dari topik inilah diskusi berkembang dan diperbincangkan yang pada akhirnya akan menghasilkan suatu pemahaman dari topik tersebut.

Macam-macam diskusi

1. Seminar
Pertemuan para pakar yang berusaha mendapatkan kata sepakat mengenai suatu hal.
2. Sarasehan/Simposium
Pertemuan yang diselenggarakan untuk mendengarkan pendapat prasaran para ahli mengenai suatu hal/masalah dalam bidang tertentu
3. Lokakarya/Sanggar Kerja
Pertemuan yang membahas suatu karya
4. Santiaji
Pertemuan yang diselenggarakan untuk memberikan pengarahan singkat menjalang pelaksanaan kegiatan
5. Muktamar
Pertemuan para wakil organisasi mengambil keputusan mengenai suatu masalah yang dihadapi bersama
6. Konferensi.
Pertemuan untuk berdiskusi mengenai suatu masalah yang dihadapi bersama
7. Diskusi Panel
Diskusi yang dilangsungkan oleh panelis dan disaksikan/dihadiri oleh beberapa pendengar, serta diatur oleh seorang moderator
8. Diskusi Kelompok
Penyelesaian masalah dengan melibat kan kelompok-kelompok kecil

Daftar Pustaka

Daftar pustaka adalah semacam rujukan seorang penulis dalam menyusun karyanya. Daftar pustaka dapat kita temukan di makalah, laporan penelitian, skripsi maupun essay. Daftar pustaka penting perananya dalam sebuah karya tulis. Sebuah karya tulis besar yang tidak memiliki daftar pustaka bisa saja diragukan kebenarannya.

Definisi daftar pustaka menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah daftar yang mencantmkan judul buku, nama pengarang, penerbit dsb yang ditempatkan pada bagian akhir suatu karangan atau bku dan disusun berdasarkan abjad. Daftar sendiri didefinisikan sebagai catatan sejumlah nama atau hal yang disususn berderet dari atas ke bawah.

Salah satu fungsi dari daftar pustaka adalah untuk memberikan arah bagi para pembaca buku atau karya tulis yang ingin meneruskan kajian atau untuk melakukan pengecekan ulang terhadap karya tulis yang bersangkutan. Fungsi dari daftar pustaka adalah untuk memberikan apresiasi atau penghargaan terhadap penulis buku atau karya tulis yang dirujuk terhadap hasil karyanya yang turut menyumbang peraran dalam penulisan karya tulis yang kita tulis.

Kamis, 30 Mei 2013

Fakta dan Opini

Fakta
Fakta adalah hal atau keadaan yang benar-benar ada atau terjadi. Setiap orang akan memiliki kesamaan dalam pengamatan fakta.
Contoh fakta: Pada hari Sabtu,  5 Juli 2008,  lima orang pembuat batik mendapat penghargaan dari pemerintah.

Opini
Opini adalah perkiraan, pikiran, pendapat, atau anggapan tentang suatu hal. Pendapat orang mengenai suatu hal berbeda-beda. Perbedaan pendapat bergantung pada sudut pandang dan latar belakang yang dimiliki. Pendapat dapat berupa saran, kritik, tanggapan, harapan, nasihat, atau ajakan.
Contoh opini: Batik buatan Ibu Rukmi sangat bagus dan halus.
Contoh-contoh kalimat fakta
  1. Penyakit yang pertama kali dilaporkan pada September 2009 itu dijuluki penyakit mengangguk karena menyebabkan penderitanya menganggung-angguk.
  2. Penyakit aneh itu kini menyebar ke beberapa distrik di wilayah utara Uganda, seperti Kitgum, Lamwo, Pader, Agago, dan Amuru.
  3. Penyakit aneh tersebut ditandai dengan kepala yang mengangguk, keterbelakangan mental, dan pertumbuhan badan anak dan remaja yang terinfeksi akan terhambat. Ketika makan, penderita baik anak-anak maupun dewasa, kepalanya akan mengangguk-angguk.

Minggu, 26 Mei 2013

Hikayat

Hikayat adalah salah satu bentuk sastra prosa, terutama dalam Bahasa Melayu yang berisikan tentang kisah, cerita, dan dongeng. Umumnya mengisahkan tentang kehebatan maupun kepahlawanan seseorang lengkap dengan keanehan, kesaktian serta mukjizat tokoh utama. Sebuah hikayat dibacakan sebagai hiburan, pelipur lara atau untuk membangkitkan semangat juang.
Berikut contoh hikayat


Abu Nawas dan Lelaki Kikir

Syahdan,disuatu masa hidup seorang laki2 yang punya sifat kikir (pelit).ia mempunyai sebuah rumah yang cukup besar.didalam rumah itu dia tinggal bersama seorang istri dan 3 orang anaknya yang masih kecil2.laki2 ini merasa rumahnya sudah sangat sempit dengan keberadaannya dan keluarganya.namun,untuk memperluas rumahnya,sang lelaki merasa sayang untuk mengeluarkan uang.ia putar otak bagaimana caranya agar ia bisa memperluas rumahnya tanpa mengeluarkan banyak.akhirnya,ia mendatangi abunawas,seorang cerdik dikampungnya.pergilah ia menuju rumah abu nawas.
si lelaki : “salam hai abunawas,semoga engkau selamat sejahtera.”
abu nawas : “salam juga untukmu hai orang asing,ada apa gerangan kamu mendatangi kediamanku yang reot ini ?”
si lelaki lalu menceritakan masalah yang ia hadapi.abunawas mendengar dengan seksama.setelah si lelaki selesai bercerita,abunawas tampak tepekur sesaat,tersenyum,lalu ia berkata :

Paragraf

Sebuah paragraf (dari bahasa Yunani paragraphos, "menulis di samping" atau "tertulis di samping") adalah suatu jenis tulisan yang memiliki tujuan atau ide. Awal paragraf ditandai dengan masuknya ke baris baru. Terkadang baris pertama dimasukkan; kadang-kadang dimasukkan tanpa memulai baris baru. Dalam beberapa hal awal paragraf telah ditandai oleh pilcrow (¶).
Sebuah paragraf biasanya terdiri dari pikiran, gagasan, atau ide pokok yang dibantu dengan kalimat pendukung. Paragraf non-fiksi biasanya dimulai dengan umum dan bergerak lebih spesifik sehingga dapat memunculkan argumen atau sudut pandang. Setiap paragraf berawal dari apa yang datang sebelumnya dan berhenti untuk dilanjutkan. Paragraf umumnya terdiri dari tiga hingga tujuh kalimat semuanya tergabung dalam pernyataan berparagraf tunggal. Dalam fiksi prosa, contohnya; tapi hal ini umum bila paragraf prosa terjadi di tengah atau di akhir. Sebuah paragraf dapat sependek satu kata atau berhalaman-halaman, dan dapat terdiri dari satu atau banyak kalimat. Ketika dialog dikutip dalam fiksi, paragraf baru digunakan setiap kali orang yang dikutip berganti.

Paragraf gantung

Sebuah "paragraf gantung" adalah paragraf dimana baris pertama paragraf tidak dimasukkan dan dimana baris selanjutnya dimasukkan.

Detil

Dalam sastra, sebuah "detail" adalah sebagian kecil informasi di dalam paragraf. Sebuah detail biasanya muncul untuk mendukung atau menjelaskan ide pokok. Dalam kutipan berikut dari Lives of the English Poets karya Dr. Samuel Johnson, kalimat pertama adalah ide pokok, bahwa Joseph Addison adalah "pakar kehidupan dan kelakuan" yang hebat. Kalimat berikutnya adalah detail yang mendukung dan menjelaskan ide pokok dalam cara yang spesifik.
As a describer of life and manners, he must be allowed to stand perhaps the first of the first rank. His humour, which, as Steele observes, is peculiar to himself, is so happily diffused as to give the grace of novelty to domestic scenes and daily occurrences. He never "o'ersteps the modesty of nature," nor raises merriment or wonder by the violation of truth. His figures neither divert by distortion nor amaze by aggravation. He copies life with so much fidelity that he can be hardly said to invent; yet his exhibitions have an air so much original, that it is difficult to suppose them not merely the product of imagination.[rujukan?]

Kerangka paragraf

  • Dimulai dengan kalimat topik yang menyatakan gagasan utama paragraf.
  • Memberikan detail pendukung untuk mendukung gagasan utama.
  • Ditutup dengan kalimat penutup yang menyatakan kembali gagasan utama.

Macam-macam paragraf

Paragraf dibagi menurut jenis dan letak kalimat utamanya

Berdasarkan jenisnya

  • Narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau peristiwa. Ciri-cirinya: ada kejadian, ada pelaku, dan ada waktu kejadian. 
Contoh:
Anak itu berjalan cepat menuju pintu rumahnya karena merasa khawatir seseorang akan memergoki kedatangannya. Sedikit susah payah dia membuka pintu itu. Ia begitu terkejut ketika daun pintu terbuka seorang lelaki berwajah buruk tiba-tiba

Catatan Kaki (Footnote)

Dalam menyusun proposal atau skripsi ilmiah, lebih ditekankan menggunakan catatan kaki (foot note) untuk memperkuat keabsahan suatu karya ilmiah. Seperti halnya petunjuk penulisan daftar pustaka, untuk menuliskan catatan kaki juga memerlukan aturan-aturan dan kaidah penulisan catatan kaki yang berlaku. Pedoman dan contoh penulisan catatan kaki (Footnote) wajib diketahui oleh seorang peneliti dalam menyusun proposal atau karya ilmiahnya agar hasil yang dicapai lebih baik.

Pedoman dan Petunjuk Penulisan Catatan Kaki (Footnote)

Dalam membuat catatan kaki suatu karya ilmiah, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
  • Catatan kaki ditulis dengan jarak 1 spasi
  • Catatan kaki tidak menggunakan istilah opera citato (op.cit) dan loco citato (loc.cit), tetapi setelah ibiden (ibid) tetap digunakan. Jika referens yang dirujuk telah diselingi oleh referensi lain, maka cukup ditulis nama pengarang, judul awal artikel atau buku, dan halaman buku yang dirujuk.
  • Jika karya yang dirujuk berupa terjemahan, maka nama penerjemah ditulis setelah judul karya dan didahului kata "terj"
  • Judul artikel dalam jurnal atau buku antologi (bunga rampai) ditulis tegak diberi tanda kutip, sementara nama jurnal atau buku antologi ditulis miring.
  • Penulisan nomor halaman ditulis angka halaman yang maksud dengan tulisan h, diakhiri tanda titik.
  • Penulisa kota, nama penerbit, dan tahun terbit diletakkan dalam kurung, dengan perincian kurng buka (diikuti nama kota, titik dua (nama penerbit, koma ( , ), tahn terbit, dan tutup kurung), tanda koma ( , ) diletakkan setelah nama pengarang, judul artikel atau buku, dan identitas penerbit.

Contoh penulisan Footnote (Catatan Kaki) yang baik dan benar

1Samsul Nizar, Pengarang Dasar-Dasar Pendidikan Islam (Jakarta: Gaya
                       Media Pratama, 2011) h.27

2Ibid; h. 37

3Harun Nasution, Falsafah dan Mistisisme dalam Islam (Jakarta: Bulan
                         Bintang, 1973) h. 7

4Samsul Nizar, Pengantar Dasar-Dasar Pendidikan Islam, h. 66

Jumat, 26 April 2013

Beasiswa Djarum 2013


Persyaratan untuk menjadi penerima Djarum Beasiswa Plus Tahun 2013/2014


UMUM :
Sedang menempuh Tingkat Pendidikan Strata 1 (S1) pada semester IV dari semua disiplin ilmu.
IPK minimum 3.00 pada semester III.
Dapat mempertahankan IPK minimum 3.00 hingga akhir semester IV.
Aktif mengikuti kegiatan organisasi baik di dalam maupun di luar Kampus.
Tidak sedang menerima beasiswa dari pihak lain

ADMINISTRASI :
Mengisi Form Pendaftaran secara online di website ini
Fotocopy Kartu Hasil Studi semester III.
Fotocopy sertifikat kegiatan organisasi/surat keterangan aktif berorganisasi.
Surat keterangan dari Kampus tidak sedang menerima beasiswa dari pihak lain.
Satu lembar foto ukuran 4 x 6 cm berwarna memakai jas almamater.
    PENDAFTARAN : 7 April - 31 Mei 2013
    Daftar Perguruan Tinggi Program Djarum Beasiswa Plus

    TES SELEKSI : 1 Juni - 20 Agustus 2013
    Tes Potensi Akademik (TPA) dan Wawancara.

    VERIFIKASI : 21 Agustus - 30 Agustus 2013
    Memastikan kandidat yang lolos tes seleksi dapat mempertahankan IPK minimum 3.00 pada akhir semester IV.

    PENGUMUMAN : 31 Agustus 2013
    Dapat dilihat di website ini dan juga tersedia di Bagian Kemahasiswaan Kampus.

    MASA AKTIF : 1 September 2013 - 31 Agustus 2014

    Form Registrasi Online Djarum Beasiswa Plus klik disini

    Resensi

    Pengertian Resensi

    Dalam bahasa Latin resensi atau recensie artinya "melihat kembali, menimbang atau menilai". Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia resensi memiliki arti pertimbangan atau pembicaraan tentang buku; ulasan buku. Tindakan meresensi memiliki arti memberikan penilaian, mengungkap kembali isi buku, membahas atau mengkritik buku. Jadi, resensi ialah ulasan atau penilaian atau pembicaraan mengenai suatu karya sastra (cerpen, novel, drama/film, puisi).

    Tujuan Resensi

    1. Memberikan informasi atau pemahaman yang komprehensif (mendalam) tentang apa yang tampak dan terungkap dalam suatu karya.
    2. Memberikan gambaran kepada masyarakat apakah karya yang diresensi itu merupakan suatu karya yang bermutu atau tidak.
    3. Memberikan gambaran kepada masyarakat apakah buku itu layak untuk dibaca.

    Unsur-unsur Resensi 

    Didalam sebuah resensi karya sastra terdapat dua macam unsur, yaitu:

    1. Unsur Intrinsik yaitu unsur yang membangun cerita karya sastra yang berasal dari dalam.
    2. Unsur Ekstrinsik yaitu unsur yang membangun cerita karya sastra yang berasal dari luar (kebalikan dari unsur intrinsik).

    Unsur Intrinsik

    • Tokoh
    Tokoh ialah Individu yang mengalami berbagai peristiwa didalam cerita. Jika dilihat dari peran tokoh dalam pengembangan plot dapat dibedakan menjadi tokoh utama dan tokoh pembantu,

    Kamis, 25 April 2013

    Pemenggalan Kata Dasar | menurut EYD


    Pemenggalan kata merupakan pemisahan huruf/kelompok huruf dari kata.
    Sebelum melakukan pemenggalan kata, yang harus dipahami terlebih dahulu adalah membedakan huruf vokal dengan huruf konsonan. Huruf vokal terdiri dari a, i, u, e, o. Sedangkan huruf konsonan adalah huruf selain vokal contoh k, j, l, m, n, j dan lain - lain.
    Setelah memahami huruf vokal dan huruf konsonan, selanjutnya adalah memahami suku kata. Suku kata merupakan bagian kata, cara mudah menentukan suku kata yaitu dengan memperhatikan pengucapan
    Pemenggalan kata dasar baik kata Indonesia maupun kata serapan, dilakukan dengan prinsip otografis.

    1. Pemenggalan kata yang mengandung sebuah huruf konsonan dilakukan sebelum huruf konsonan tersebut. Contoh:
    2. kabar > ka-bar
      sopan > so-pan
      makan > ma-kan
      tikam > ti-kam
    3. Pemenggalan kata yang mengandung huruf-huruf vocal yang berurutan ditengahnya dilakukan diantara kedua huruf vocal tersebut. Contoh:
    4. buah > bu-ah
      ideal > i-de-al
      kuota > ku-o-ta
      taat > ta-at
    5. Suku kata yang mengandung gugus vocal au, ai, oi, ae, ei, eu, dan ui baik dalam kata-kata Indonesia maupun dalam kata-kata serapan, diperlakukan sebagai satu suku. Contoh:
    6. aula > au-la
      santai > san-tai
      survei > sur-vei
      amboi > am-boi
    7. Pemenggalan kata yang mengandung dua huruf konsonan berurutan yang tidak me-wakili satu fonem dilakukan diantara kedua huruf konsonan itu. Contoh:
    8. arsip > ar-sip
      kapten > kap-ten
      kurban > kur-ban
      caplak > cap-lak
    9. Pemenggalan kata yang ditengahnya terdapat gabungan huruf konsonan yang mewakili fonem tunggal (digraf) dilakukan dengan tetap mempertahankan kesatuan digraf

    Kata Baku


    Kata baku adalah kata yang ditulis atau diucap sesuai dengan aturan tata bahasa yang berlaku, didasarkan atas kajian berbagai ilmu, termasuk ilmu bahasa sesuai dengan perkembangan zaman. Dalam Pedoman Umum Pembentukan Istilah (PUPI) diterangkan sistem pembentukan istilah serta pengindonesiaan kosa kata atau istilah yang berasal dari bahasa asing. Kata baku yang sebenarnya merupakan kata yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang telah ditentukan. Konteks penggunaannya adalah dalam kalimat resmi, baik lisan maupun tertulis dengan pengungkapan gagasan secara tepat.

    Suatu kata bisa diklasifikasikan tidak baku bila kata yang digunakan tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang ditentukan. Biasanya hal ini muncul dalam

    Drama (materi kelas XI semester 2)


    TEORI DRAMA

        Pementasan yang memerankan beberapa karakter tokoh dalam sebuah naskah itulah disebut pementasan drama, Pernah dapat sebuah materi bahasa indonesia yang berjudul drama? Saya yakin pasti jawabannya sudah. Kebanyakan orang senang menyaksikan sinetron yang ada di televisi, itulah salah stu contoh sebuah drama. nah...dalam pelajaran bahasa indonesia kelas XI pasti kita akan mengulas sebuah materi drama dan belajar praktek drama, asyik kan...? sebelum di praktekan kita harus tahu teori tentang drama, mari kita simak materi tentang drama terlebih dahulu di bawah ini.
    Drama adalah karya seni berupa dialog yang dipentaskan. Drama adalah salah satu metode penyampaian pesan melalui dialog kepada penonton.
    Menurut jenisnya, pementasan drama dapat digolongkan menjadi empat macam yaitu drama tragedi, drama komedi, melodrama, dan dagelan.
    1. Drama tragedi adalah drama yang melukiskan kisah sedih. Tokoh-tokohnya menggambarkan kesedihan. Tokoh dalam drama tragedi ini disebut tragic hero artinya pahlawa yang mengalami nasib tragis.
    2. Drama komedi adalah drama yang bersifat menghibur, di dalamnya terdapat dialog kocak yang bersifat menyindir , dan biasanya berakhir dengan kebahagiaan. Tokoh-tokoh dalam drama jenis ini biasanya tolol, konyol, atau bijaksana tetapi lucu.
    3. Melodrama adalah cerita yang sentimental. Artinya tokoh dan cerita yang disuguhkan mendebarkan dan mengharukan. Tokoh dalam jenis drama ini biasanya digambarkan hitam-putih. Tokoh jahat digambarkan serba jahat, sebaliknya tokoh baik digambarkan sangat sempurna baiknya hingga tidak memiliki kesalahan dan kekurangan sedikit pun.
    4. Dagelan (farce) adalah drama kocak dan ringan. Alurnya disusun berdasarkan perkembangan situasi tokoh. Isi cerita biasanya kasar dan fulgar. Drama jenis ini juga disebut